Bagi sebagian orang, pekerjaan pengasuh bayi atau anak mungkin bukan jenis pekerjaan yang bisa mendatangkan keuntungan. Namun, citra itu sirna seketika ketika muncul sejumlah pengasuh yang justru menghasilkan uang kurang lebih sama dengan pekerja di bursa Wall Street, Amerika Serikat.
Seperti dikutip VIVAnews dari laporan majalah New York Times, Rabu, 21 Maret 2012, saat ini telah muncul profesi pengasuh elit yang bekerja di kawasan metropolitan New York, Amerika Serikat.
Para pengasuh elit ini kini telah mampu mengantongi pendapatan setahun dalam hitungan enam digit atau sembilan digit dalam mata uang rupiah. Padahal, seorang pengasuh biasanya hanya bisa mengantongi gaji sebesar US$15 hingga US$18 per jam.
Namun, bagi Zenaida Muneton, pendapatan puluhan dolar AS itu tak berlaku. Dalam setahun, Muneton yang menjadi bagian dari pengasuh elit mampu mengantongi gaji hingga US$180 ribu per tahun. Jika dikonversikan ke rupiah, gaji Muneton setara Rp1,62 miliar per tahun.
Belum lagi bonus berupa tempat tinggal di sebuah apartemen dengan tarif US$3.000 per bulan. Plus, bonus hari Natal.
Sayangnya, tak semua pengasuh bisa memperoleh penghasilan tahunan hingga miliaran rupiah tersebut. Para pengasuh ini telah memiliki sejumlah persyaratan untuk bisa menaikkan tarif mereka.
Salah satu agen penyalur tenaga kerja, Pavillion Agency, mengatakan, pengasuh elit ini merupakan tipe pekerja keras yang terus menaikkan nilai jual mereka. Selain itu, para pengasuh ini mengabdikan hidup mereka untuk majikan tempatnya bekerja.
Presiden Pavillion, Cliff Greenhouse, mengatakan, komitmen pengabdian itulah yang membuat tarif pengasuh elit ini terus naik.
Tak hanya itu, para pengasuh elit ini harus bisa memenuhi persyaratan yang diminta oleh para keluarga kaya. Salah satunya adalah kemampuan berbahasa asing seperti Prancis dan Mandarin, memasak makanan lengkap, serta bisa menunggang dan merawat kuda.
Bahkan, di antara para pengasuh elit itu, ada juga yang bisa mengelola koleksi seni. (art)
• VIVAnews