Kementerian Perumahan Rakyat akan mengejar pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Saat ini, banyak masyarakat yang belum memiliki rumah tinggal.
"Sekarang sudah 13,8 juta masyarakat yang tidak punya rumah dan itu yang harus dikejar," ujar Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu 28 Maret 2012.
Untuk itu, Djan menuturkan, pihaknya ingin membangun rumah sebanyak 500 ribu unit per tahun. "Mudah-mudahan selama saya menjadi menteri, tiga tahun bisa mencapai 1,5 juta unit dan dapat terkejar dan mengurangi backlog (kekurangan rumah)," ujarnya.
Menpera mengharapkan agar perbankan dapat mendukung program pemerintah untuk mengurangi angka backlog tersebut. "Satu-satunya yang mau kerja buat rakyat hanya BTN. Kira-kira bank mana yang bisa bantu saya? Saya harapkan bank-bank lain juga dapat membantu program pemerintah," kata Djan.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Eddy Ganefo, menuturkan, di Indonesia hingga saat ini kondisi backlog masih terus terjadi. "Apalagi, sekarang ini ditambah dengan syarat rumah tipe 36," ujarnya belum lama ini.
Semakin banyak permasalahan perumahan yang tidak sesuai target, dia melanjutkan, membuat kekurangan ketersediaan rumah akan semakin besar. "Backlog rumah di Indonesia itu sekitar 13 juta hingga 14 juta. Itu beban pemerintah, dan pemerintah punya hak untuk membuat instrumen guna menjadikan masyarakat kaya," kata dia. (art)
• VIVAnews