RPP Tembakau Bisa Disetujui, Asal Memihak Petani
10 Juli 2012, 08:26:37 Dilihat: 265x

Fiddy Anggriawan - Okezone
Selasa, 10 Juli 2012 04:00 wib
Foto: (dok okezone)
JAKARTA - Politisi PDI Perjuang, Rieke Diah Pitaloka setuju dengan Rencana Peraturan Pemerintah (RPP) Pengamanan Zat Adiktif dalam bentuk produk tembakau. Namun, syarat utamanya adalah Pemerintah harus berpihak terhadap para petani tembakau.
"Saya bukan ingin mendebat bahayanya rokok bagi kesehatan. Saya bahkan menyetujui adanya RPP tembakau asal berisi pengaturan tata niaga tembakau yang berpihak pada petani dan buruh tani tembakau," jelas Rieke melalui pesan singkatnya kepada Okezone, Senin (9/7/2012).
Anggota Komisi IX ini justru mendesak agar ada RPP tembakau yang mampu memotong jalur percaloan dalam tata niaga tembakau.
"Saya mendesak agar ada aturan dan sanksi yang jelas bagi praktek ijon dan pengepulan tembakau hasil panen dari petani yang membuat keuntungan tidak diterima petani tembakau, tapi justru memperkaya para makelar," paparnya.
Menurut Rieke, memotong jalur distribusi tata niaga yang lebih berpihak pada para petani tembakau menjadi suatu keharusan. Dia tidak ingin semakin banyak keluarga petani tembakau yang justru memilih menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), karena tembakau yang mereka tanam tak mampu memberi kesejahteraan.
Dalam RPP tembakau, lanjut Rieke, harus mengatur keberpihakan kepada para pekerja yang jumlahnya mungkin jutaan orang. "Upah layak, jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, pensiun, hari tua dan kematian bagi kaum buruh dan pekerja di industri tembakau maupun rokok harus dikatakan secara ekspisit dalam RPP tembakau," terang Rieke.
Kepastian tiadanya PHK juga penting, karena dihapusnya rokok hand made atau buatan tangan yang diganti mesin juga harus diantispasi dalam RPP tersebut. "Saya mengajak kita semua berpikir betulkah RPP tersebut akan menjamin rakyat kita jadi sehat? Saya butuh ada pihak yg meyakinkan saya bahwa RPP tembakau tidak berkolerasi dengan tangan-tangan asing dan agen-agennya," simpulnya.
Menurutnya, jika ada korelasi asing, maka Indonesa akan menjadi apa yang dikatakan Bung Karno dalam Indonesia Menggugat, yakni pertama tempat pengambilan bahan baku bagi negara lain. Kedua, tempat insdutri negara lain didirikan. Kemudian ketiga, pasar bagi produk industri negara lain dan terakhir pusat buruh upah murah bagi industri negara lain.
"Kalau yang terjadi demikian tentu kita tak boleh naif sebagai sebuah bangsa, atau di antara kita sendiri memang ada yang berselingkuh dengan mereka yang menggiring rakyat dan bangsa Indonesia sekedar jadi kuli di antara bangsa lain," tegasnya.
(sus)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.