Susi Fatimah - Okezone
Selasa, 17 Juli 2012 17:33 wib
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Foto: Dok Okezone)
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku kesulitan menghadapi konflik di tanah Papua dalam beberapa bulan terakhir ini.
"Kami menemukan solusi yang baik untuk konflik di Aceh, dan konflik komunal di Ambon dan Poso. Namun, rumus ini tidak sepenuhnya berlaku untuk Papua, yang memerlukan berbagai jenis solusi," ujar Presiden dalam pidatonya ketika peluncuran Jurnal Strategic Review dan Strategic Review Forum di Hotel Shangri La Jakarta, Selasa (17/7/2012).
Kendati demikian, Presiden tak berhenti untuk mencari tahu konflik yang tengah terjadi. Dengan memahami konflik, dirinya akan dengan mudah untuk mengambil keputusan.
“Saya selalu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut. Setiap detail tidak peduli seberapa kecil membantu keputusan saya. Setiap fakta baru membantu penilaian saya lebih baik. Intinya adalah bahwa konflik yang berbeda membutuhkan solusi yang berbeda," paparnya.
Presiden juga meminta intelijen yang terlatih untuk dapat mendeteksi potensi konflik. "Memiliki alat yang tepat untuk deteksi dini sangat penting untuk pemerintah, untuk mencegah meletusnya konflik kekerasan. Intelijen kita harus dilatih untuk menilai situasi secara akurat. Pemimpin provinsi dan kabupaten harus memiliki kepekaan pada rakyat, dan polisi kami harus siap untuk bertindak pada saat itu juga untuk mencegah kekerasan," paparnya.
(ded)