Disorot, Pengeras Suara Masjid di RI & Saudi
30 Juli 2012, 09:59:44 Dilihat: 176x

"Perang" pengeras suara masjid saat Ramadan jadi polemik di Arab.
Senin, 30 Juli 2012, 07:40Elin Yunita Kristanti
VIVAnews -- Suara azan yang mengalun merdu dari menara masjid adalah salah satu karakteristik kota-kota yang memiliki banyak umat Muslim di seluruh dunia. Apalagi, di bulan suci Ramadan ini, gema azan selalu dinanti-nanti para umat.
Namun, kalangan ulama di Indonesia dan Arab Saudi mempersoalkan terlalu bisingnya pengeras suara yang digunakan banyak masjid. Sebab tingkat kebisingan bisa mengganggu mereka yang hidup di dekat dengan masjid dan bahkan muncul kecenderungan saling berlomba suara siapa yang paling keras di satu lokasi.
Di Arab Saudi, Kementerian Urusan Islam melarang masjid-masjid kecil menggunakan pengeras suara selama salat tarawih. Sebab, suara doa yang datang dari masjid-masjid yang berbeda pada saat yang bersamaan justru dapat membingungkan, demikian penjelasan kementerian.
"Meningkatkan volume pengeras suara di atas level yang bisa diterima, tidak diperbolehkan," kata Sheikh Tawfiq al-Sayegh imam masjid di pesisir Jeddah kepada Okaz, dan dimuat di situs Al Arabiya. "Ada orang-orang sakit dan lanjut usia di rumah-rumah sekitar masjid yang membutuhkan istirahat dan ketenangan."
Namun, kementerian masih harus berjuang keras untuk menegakkan aturan tersebut. Juga menulis di Okaz, kolumnis Humoud Abu Talib mengatakan, hanya sedikit masjid yang mengindahkan imbauan kementerian untuk mengontrol tingkat kebisingan. Sementara, kolumnis lain menentang imbauan tersebut, dengan argumentasi, larangan tersebut akan meniadakan semangat Ramadan.
"Hanya ada satu bulan (Ramadan) yang memiliki karakter sosial di seluruh bagian dunia," kata kolumnis, Mohammad al-Uhaideb. "Tak ada salahnya untuk mengeraskan doa dan ayat selama Ramadhan."
Al Arabiya juga menyoroti polemik pengeras suara di Indonesia, di mana 800.000 masjid melayani peribadahan populasi umat muslim terbesar di dunia. Sayangnya, pengeras suara yang tak berkualitas membuat suara yang saling bertautan dari masjid ke masjid jauh dari indah.
"Salah satu keluhan yang muncul adalah ketika dua atau tiga masjid sekaligus seolah-olah terlibat dalam "perang" pengeras suara," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amidhan, kepada Reuters.
Sebuah perusahaan lokal, V8sound, mencoba untuk mengatasi masalah ini dengan menawarkan pengeras suara yang lebih lembut. Pengeras suara itu diberi merek, "Al Karim" atau "murah hati".
"Tujuannya, agar pengeras suara di masjid-masjid Indonesia setara dengan yang ada dilounge jazz," kata Harry Kiswoyo, pendiri perusahaan.
Agar ayat-ayat Allah yang sejatinya indah mengalun dengan lembut dan meresap ke hati. Sekaligus, tidak mengganggu mereka yang benar-benar membutuhkan istirahat. (ren)
© VIVA.co.id
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.