Twitter dan Facebook SBY Sasaran Empuk Hacker
26 Juni 2013, 08:00:01 Dilihat: 357x

Ahmad Luthfi - Okezone
JAKARTA - Hacker, sebutan untuk para pelakon 'manipulasi digital' beberapa waktu lalu ramai dibicarakan. Seperti kasus Wildan, sang peretas atau pengubah Domain Name System (DNS) situs kepresiden RI sempat heboh diwartakan di awal 2013.
Sesungguhnya, apa motif si pelaku sehingga ia bisa menyerang situs kepresiden atau website yang diincarnya. Menurut I Made Wiryana, pakar IT sekaligus dosen Universitas Gunadarma, para penyerang di dunia cyber ini memiliki beragam motif dalam meretas website.
"Attacker (penyerang) ada yang iseng, punya misi politis, ekonomi, popularitas," kata Made kepada Okezone melalui percakapan telefon, Rabu (5/6/2013). Ia mengatakan, akun di jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter juga bisa sebagai target para hacker. Namun, menurutnya, untuk menunjukkan bahwa aksi mereka berhasil dan diketahui khalayak, maka mereka bisa menyerang website atau situs yang sifatnya kenegaraan.
"Kalau sekarang lebih sering ke situs pemerintah, dampaknya kepada pemerintah. Kalau sosial media jarang terlihat. Ada yang sengaja dibayar atau mencoba meng-hack (penetration tester). Beberapa penyerang nyari popularitas atau menyampaikan pesan ke publik," jelas Made.
Penyerang ini menurutnya bisa berasal darimana saja. "Motif itu yang mendorong sesuatu. Attack ada motif."
Mengingat saat ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang marak menggunakan jejaring sosial seperti Twitter, menurut Made, akun tersebut juga belum tentu bebas terhadap serangan hacker. Ia mengungkapkan, kerentanan tergantung pada pengelola dan Twitter-nya itu sendiri.
Hal yang perlu diperhatikan ialah, menurutnya, orang akan dengan mudah me-mention nama presiden. "Itu implikasi dari komunikasi yang dibuka luas," ungkapnya.
Dengan mudahnya orang me-mention tersebut, maka bisa memperlancar pula kerentanan yang sifatnya semantik (makna kata atau bahasa). "Komunikasi presiden dengan Twitter harus dilakukan dengan hati-hati," imbuhnya.
Yang dimaksud kerentanan semantik ialah, kata-kata SBY bisa di-Retweet dan diubah sekehendak si pelaku, dan di-posting ke media jejaring sosial. "Media sosial rentan terhadap serangan yang sifatnya yang semantik. Media sosial punya viral, menyebar dengan cepat," tuturnya.
Selain kerentanan semantik, Made juga menyebut bentuk serangan yang sifatnya fisik, seperti merusak infrastruktur, kabel atau yang sifatnya hardware. "Serangan fisik itu bisa diidentifikasi, yang sulit serangan semantik, mengungkap kabar bohong bahwa seakan-akan itu situs aslinya," pungkasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk mencegah serangan, tentu ada langkah yang dilakukan si pengelola akun. "Sudah ada SOP (standard operating procedure) atau tata kelolanya," tambahnya. (amr)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.