Andina Librianty - Okezone
Perangkat berbasis smartphone Android (Foto: reuters)
CALIFORNIA - Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) dan FBI mengungkapkan bahwa jutaan pengguna smartphone Android rentan terhadap ancaman seperti virus dan malware. Android sebagai sistem operasi (OS) mobile yang paling banyak digunakan, terus menjadi target serangan karena pangsa pasar dan arsitektur open source yang dimiliki.
"44 persen pengguna Android yang masih menggunakan versi 2.3.3 hingga 2.3.7- dikenal sebagai Gingerbread- yang dirilis pada 2011 memiliki sejumlah kerentanan keamanan yang tetap dalam versi terakhir," ungkap DHS dan FBI dalam sebuah buletin, seperti dikutip dari Busines Insider, Selasa (27/8/2013).
Android saat ini diketahui memimpin pasar smartphone dengan pangsa pasar global sekira 80 persen. Karena itu, kedua lembaga tersebut memperingatkan pihak federal, negara, dan berwenang untuk terus memperbarui software Android.
Dalam buletin itu juga dijelaskan beberapa ancaman jika OS tidak diperbarui ke versi terbaru dan software yang lebih aman. Hal itu termasuk virus yang mengirimkan pesan teks tanpa sepengetahuan pengguna atau "rootkit" yang bisa mencatat lokasi dan password pengguna.
(adl)