BlackBerry Sekarat, Microsoft Bersedih, Apple Malah Bersulang
04 Oktober 2013, 09:24:28 Dilihat: 341x
CEO Apple Tim Cook (Foto: Cnet)
CALIFORNIA – Belum lama ini BlackBerry ‘curhat’ akan tergerusnya pundi-pundi keuangannya untuk berjuang bertahan hidup. Hal yang sama juga menimpa raksasa piranti lunak Microsoft yang baru saja melambaikan tangan kepada CEO-nya diiringi isak tangis penuh haru.
Namun di antara nasib kedua perusahaan yang tengah dirundung kemalangan itu, Apple justru sedang berada di atas angin. Ya, raksasa Cupertino itu sukses meluncurkan perangkat terbarunya pekan lalu yakni iPhone 5S dan sistem operasi iOS 7 yang langsung melejit di pasaran.
Beberapa analis mengatakan hal ini dikarenakan Apple sangat mampu memahami kebutuhan manusia, seperti menghadirkan hiburan, tampil penuh gaya (stylish), dan mudah digunakan. Demikian dilansir dari Cnet, Senin (30/9/2013).
BlackBerry sejak dulu selalu percaya bahwa semua orang akan mencintai ponsel besutannya. Demikian juga Microsoft yang meyakini bahwa dirinya selalu memiliki kekuasaan hadir di semua personal computer (PC) di seluruh dunia.
Rasa optimisme yang terlalu berlebihan itu rupanya bisa menjadi bumerang tersendiri. Memang hingga saat ini Microsoft masih memiliki kekuatan besar, sehingga masih bisa bernafas lega. Berbeda dengan BlackBerry yang mulai tak sanggup menahan besarnya goncangan menghadapi pasar gadget.
Oleh karena itu, mantan CEO Microsoft Eric Schmidt pun mengatakan, tidaklah mengherankan jika perusahaan yang dulunya bernama Research In Motion (RIM) itu sekarang berusaha untuk menjalin pertemanan dengan Apple dan Android untuk melepas eksklusivitas layanan olah pesan andalannya, BlackBerry Messenger (BBM).
Diakui Apple, saat ini saingan terbesarnya adalah Samsung. Tetapi, setidaknya saat ini mereka mungkin bisa tertawa lebar karena mampu menjual sembilan juta iPhone generasi ketujuhnya saat peluncuran.
Akan tetapi, perusahaan yang dipimpin oleh Tim Cook itu tetap harus mawas diri untuk tidak terus larut dalam kemenangannya tersebut. Sebab, manusia itu dinamis dan selera konsumen akan terus berubah-ubah. Jika Apple tetap dapat memuaskan harapan serta keinginan mereka, maka dijamin mahkota pun masih menjadi miliknya. (amr)