JAKARTA - Microsoft Indonesia mendorong migrasi para pengguna Windows XP ke Windows 8. Sebab, Windows XP sudah akan dihentikan layanan Security Update-nya pada 8 April 2014.
Microsoft dalam sebuah riset Dangers of Counterfeit Software Study 2013 mengungkap bahwa software bajakan tidak 100 persen serupa dengan software asli. Software asli bisa bekerja maksimal dengan perangkat PC dan pengguna bisa mengakses update untuk mendukung keamanan PC.
Riset tahun lalu ini, seperti yang diungkap Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Andreas Diantoro, software bajakan tempat bersarangnya malware. Malware menempatkan pengguna pada risiko pencurian informasi rahasia, bahkan rekening bank.
Software bajakan juga memiliki efek samping pada kinerja dan fungsi PC, baik penggunaan di rumah maupun kantoran. Penggunaan software bajakan dianggap bisa menghemat uang untuk jangka pendek, namun dalam jangka panjang, ini akan berisiko karena data penting dapat dicuri, termasuk rekening bank yang bisa diserang oleh para pelaku cyber crime.
Microsoft Indonesia terus melakukan edukasi untuk para pengguna agar menggunakan software Windows asli. Ditanya mengapa software OS Windows 8 itu mahal, Andreas mengungkapkan, banyak yang tidak tahu bahwa OS ini sesungguhnya murah.
Logikanya, mengeluarkan uang untuk membeli Windows 8 hingga ratusan ribu rupiah akan lebih memberikan keamanan dibandingkan mereka yang menggunakan OS Windows 8 bajakan. Terlebih menurutnya, data atau informasi penting rekening bank yang bisa dicuri bisa lebih menguras kantong pengguna, apabila sampai kejadian menjadi korban cyber crime.
Sekadar infromasi, dihimpun dari berbagai sumber Windows 8 SL (Starter Lisence) - 32 / 64 Bit dijual seharga Rp969 ribu. Sementara versi Windows 8 Pro, dilepas seharga Rp1,7 jutaan.
Meskipun Microsoft akan menghentikan update Windows XP pada 8 April 2014, namun OS yang pernah populer di 2001 ini masih dijual dengan harga Rp675 ribu (versi Pro). (ahl)