LONDON - Sebuah penelitian dilakukan oleh seorang ahli keamanan virtual (security expert) untuk mengetahui cara membajak sebuah pesawat. Ilmuwan itu mengklaim, hacker berpotensi mengendalikan peralatan avionik (peralatan penerbangan) pesawat, kemudian membobol sistem penerbangan dan merebut kendali melalui sistem Wi-Fi.
Menurut Ruben Santamarta, seorang konsultan keamanan dari perusahaan IOActive, sistem komunikasi yang digunakan pesawat untuk menghadirkan hiburan selama penerbangan seperti film dan Wi-Fi, sangat rentan untuk diserang oleh hacker ahli.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan Reuters, Santamarta menyuguhkan temuannya pada konferensi Black Hat Cybersecurity di Las Vegas. Dia menjelaskan bahwa kerentanan itu memungkinkan hacker mengambil alih sistem navigasi dan keamanan pesawat.
Sejauh ini, dia telah mengujicobakan penelitiannya dengan meng-hack sistem Wi-Fi pada pesawat dari laboratorium. Namun, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan hal itu dapat dilakukan di luar lab dengan mudah.
Hal berbeda disampaikan oleh ahli penerbangan, Marisa Garcia bahwa pembajakan melalui sistem hiburan yang ada pada pesawat, adalah hal yang tidak mungkin. Gracia yang juga menjabat sebagai editor penerbangan Skift.com, mengatakan sistem Wi-Fi yang telah di hack oleh Santamarta hanya berbasis pada menajemen data, bukan kontrol penerbangan.
“Sistem tersebut dapat dienskripsi kemudian dikodekan, tetapi hal itu hanya berguna untuk mengetahui bagaimana berbagai komponen di dalam pesawat, berjalan selama penerbangan,” jelas Gracia seperti dilansir Yahoo, Kamis (7/8/2014).
Hal senada juga dikatakan oleh pencipta jaringan satelit komunikasi. Mereka membantah apa yang diuraikan dalam temuan Santamarta terkait kerentanan terhadap sistem tersebut.
(amr)