Perangi Hacker Korut, Korsel Rekrut Jenius Komputer
27 Oktober 2015, 08:02:24 Dilihat: 200x
SEOUL – Negara Korea Selatan (Korsel) dilaporkan telah membangun “prajurit” khusus yang jenius di bidang komputer untuk melawan serangan cyber dari para hacker Korea Utara (Korut).
Demi mewujudkan hal tersebut, Badan Intelijen bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Korsel menggelar kompetisi untuk merekrut orang-orang yang jenius di bidang komputer termasuk para siswa-siswinya yang masih duduk di bangku SMA.
Negeri Ginseng diketahui telah mengalami serangan cyber besar-besaran di masa lalu, dan mencurigai serangan itu berasal dari negara pimpinan Kim Jong-un. Tak mau serangan cyber itu terulang kembali, kini Korsel bersiap meningkatkan pertahanan teknologinya.
Berdasarkan laporan Washington Post, pemenang kompetisi itu akan mendapatkan hadiah senilai USD60 ribu. Pemenang akan dievaluasi secara baik jika mereka nantinya direkrut menjadi bagian dari badan-badan intelijen Korsel.
”Mereka akan mendapatkan perlakuan istimewa ketika mereka mengajukan lamaran pekerjaan di badan intelijen ataupun kepolisian, dan mereka yang lebih muda bisa bekerja di pusat komando cyber selama wajib militer,” demikian laporan Washington Post, sebagaimana dikutip IB Times, Selasa (27/10/2015).
Di putaran awal kompetisi, orang-orang jenius di bidang komputer menggunakan keahlian mereka menjadi ‘white hats’ yang bertugas menangkis serangan cyber dari para peretas musuh yang dijuluki ‘black hats’.
Sekira 16 tim berhasil mencapai babak final pada hari Rabu 21 Oktober 2015. Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel, Kim Nam-soo, membenarkan adanya kompetisi itu.
”Ini seperti taekwondo, jika Anda belajar selama bertahun-tahun dan memiliki keterampilan, Anda bisa menjadi gangster. Namun, jika Anda dilatih dengan cara yang berbeda, Anda dapat menggunakan keahlian Anda untuk tujuan yang baik, sama halnya dengan orang-orang ini. Jika kita membesarkan mereka sebagai peretas (white hats), mereka dapat membantu pemerintah,” ujar Nam-soo.
“Tugas mereka adalah untuk mencari tahu adanya malware atau tidak dan kemudian mencoba untuk menghentikannya,” lanjutnya.