Pulsa Terlalu Murah Bisa Jadi Bumerang
11 Februari 2017, 10:17:23 Dilihat: 205x

Jakarta - Meski diharapkan banyak pelanggan, tarif murah bukannya tanpa kerugian. Tarif yang terlalu murah dianggap bisa mengganggu kelangsungan operator itu sendiri di masa depan.
Dikatakan demikian, karena penerapan tarif yang kemurahan bisa jadi bumerang ke depannya. Untuk jangka panjang penerapan tarif murah bisa mempengaruhi operasional sebuah layanan. Dan bila itu terjadi, konsumen malah akan dirugikan karena bisa saja tiba-tiba layanan yang dipakainya berhenti begitu saja.
Oleh karenanya, ketimbang berlomba-lomba menawarkan tarif murah, Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel lebih mengharapkan memberi peningkatan kualitas bagi pelanggan. Dengan begitu layanan yang disodorkan bisa optimal di manapun berada.
"Kalau tarif terlalu murah bisa jadi bumerang. Mengharapkan tarif murah kurang baik, harusnya (mengharapkan) peningkatan kualitas," ujar di sela-sela Hari Pers Nasional, di kota Ambon.
Ririek juga menambahkan, kalau tarif seluler di Indonesia termasuk yang paling murah di dunia. Indonesia tercatat sebagai negara yang tarif selulernya paling murah nomor tiga dibanding negara-negara lain di seluruh dunia.
Bahkan dibanding China sekalipun, yang pelanggannya mencapai ratusan juta, tarif di Indonesia disebut Ririek masih lebih murah.
"Saya sudah bandingkan harga absolute dibanding daya beli, kita paling murah. Nomor ketiga di dunia. Bahkan dibanding China, kita masih lebih murah. Bisa diriset itu," imbuh Ririek.
Sementara itu terkait kebijakan tarif yang berbeda-beda di tiap wilayah jangkauannya, Ririek menjelaskan kalau itu dilakukan semata-mata demi memberikan layanan optimal bagi pelanggan. Pasalnya demi memberikan kualitas layanan yang setara, di beberapa wilayah Telkomsel harus menggunakan sambungan satelit.
Dibandingkan melalui fiber optik, sambungan satelit pun diakui Ririek membutuhkan biaya yang lebih mahal. Selain itu tarif seluler tidak ada subsidi, sehingga tak bisa disetarakan di berbagai daerah seperti bahan bakar minyak (BBM).
"Cost lebih tinggi menggunakan satelit. (Lagipula) tak seperti BBM yang ada subsidi," pungkasnya.
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.