Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Bukalapak Achmad Zaky membeberkan bahwa perusahaannya akan menginvestasikan Rp1 triliun untuk merambah bisnis warung. Bisnis warung ini jumlahnya ditaksir hingga 50 juta usaha kecil di Indonesia.
Pendanaan tersebut menurut Zaky akan digunakan untuk membuat platform bagi mitra warung. Dengan platform ini, produsen bisa mengakses jutaan warung yang menjadi mitra Bukalapak untuk mendistribusikan produk mereka. Sehingga produsen bisa menjangkau lebih banyak pelanggan.
"Kami akan investasikan Rp1 triliun untuk pengembangan warung. Kami lihat mereka nggakhanya warung tetapi usaha kecil offline yang jumlahnya sangat besar," ujar Zaky dalam acara perayaan Ulang Tahun ke-9 Bukalapak yang digelar di Jakarta Convention Center, Kamis (10/1).
Di sisi lain, pedagang warung juga mendapatkan barang yang lebih beragam dan harga yang lebih kompetitif.
"Warung bisa punya akses ke produk yang jauh lebih lengkap. Kedua mereka bisa dapat harga barang lebih kompetitif karena biasanya produsen besar nyedian promo jadi aksesnya lebih terbuka," lanjutnya.
Dana Rp1 triliun itu akan digunakan Bukalapak untuk memperkuat jaringan distribusi mereka, mulai dari menambah gudang, menambah inventaris produk, sehingga lebih banyak pilihan produk yang bisa dijual.
"Nggak hanya kebutuhan pokok atau yang laku-laku saja, tapi yang kayak tadi ya, gorengan atau banyak sekali produk lokal yang bisa kita jual di warung," jelas pria asal Surabaya ini.
Untuk memungkinkan para pelapak warung "naik kelas", Bukalapak juga akan memberikan edukasi ke pelapaknya. Aplikasi juga akan dibuat lebih mudah dan sederhana.
Jutaan warung jadi mitra
Zaky menargetkan sekitar 5 juta mitra warung akan bergabung hingga akhir 2019. Saat ini baru sekitar 500 ribu mitra warung dan 700 ribu pelaku usaha yang dimilikinya sejak program ini mulai pada 2017.
Dari sektor ini sendiri, Zaky mengakui perusahaanya mendapat 20 persen dari total hampir 1 miliar transaksi Bukalapak dan disebut tumbuh secara signifikan. Menurut Zaky, sektor offline masih begitu menggiurkan karena jumlah pelaku belanja online juga belum terlalu besar.
"Kalau dari data beberapa riset termasuk Nielsen, transaksi offline itu masih 90 persen. Yang pernah belanja online masih sedikit dibandingkan seluruh penduduk Indonesia," kata dia.
Sementara itu, mitra warung Bukalapak akan mendapatkan fitur `Warung Terdekat` di aplikasi Mitra Bukalapak. Mereka akan bisa memanfaatkan pula fitur Call Order Delivery (COD) untuk memesan stok barang dagangan yang akan lansung diantar ke warung serta `Saldo Bantuan`.
Bukalapak juga berkolaborasi dengan pemerintah untuk program Pembuayaan Ultra Mikro (UMi). Pihaknya juga bekerjasama dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kemenkeu dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kominfo untuk memungkinkan pemilik warung meminjam maksimal Rp10 juta.
Pemilik warung juga akan dimudahkan melayani pembayaran dengan kode QR, layanan rekap laporan penjualan warung dan inovasi lainnya. Bukalapak juga bekerjasama dengan Google agar warung mudah ditemukan di Search maupun Maps.
Sumber: CNNIndonesia