ICT Watch Latih 30 Pegiat Internet Sebar Konten Positif
24 Januari 2019, 09:00:05 Dilihat: 185x

Liputan6.com, Jakarta - ICT Watch bersama TikTok menggelar program pelatihan untuk para pegiat internet yang berasal dari seluruh wilayah di Indonesia.
Bertajuk `Digital Literacy for Information Activists`, program ini turut didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.
Menurut Plt Direktur Eksekutif ICT Watch, Widuri, program ini hadir mengingat masih adanya penggunaan platform media sosial yang belum sesuai peruntukannya.
Dia menuturkan masih ada sejumlah pengguna media sosial yang menabrak aturan komunitas yang sebenarnya sudah ada di masing-masing platform media sosial.
"Tiap platform sebenarnya memiliki community guideline, tapi tidak diterapkan pengguna. Karena banyak penyalahgunaan platform itu, dengan program ini kami berharap program ini dapat membantu para pegiat internet di tiap daerah dapat bergerak," tuturnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Adapun program pelatihan ini diikuti oleh 30 orang pegiat informasi dan literasi digital dari Aceh hingga Papua. Kebanyakan dari mereka merupakan Relawan TIK maupun anggota komunitas yang bergerak tidak hanya di isu teknologi informasi.
"Dalam program ini mereka akan mendapat informasi seputar literasi digital, termasuk cara mengidentifikasi hoaks dan cara menangkalnya, termasuk soal perlindungan data pribadi. Harapannya, mereka dapat membawa informasi ini ke daerahnya masing-masing usai pelatihan," tuturnya menjelaskan.
Program pelatihan ini sendiri berlangsung mulai 22 hingga 23 Januari 2019. Adapun para pembicara yang memberikan pelatihan dalam program ini berasal dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), SiberKreasi, hingga Safenet.
Program pelatihan ini pun mendapat dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemkominfo, Septriana Tangkary, menuturkan penyebaran hoaks saat ini kian gencar.
Berdasarkan data dari survei Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (Mastel) pada 2017, kanal penyebaran hoaks saat ini banyak dilakukan di media sosial, aplikasi chatting, hingga situs web. Bentuk hoaks tersebut dapat berupa tulisan, gambar, hingga video.
Oleh sebab itu, Septriana berharap para peserta pelatihan ini dapat menjadi pembawa pesan ke masyarakat untuk tidak ikut menyebarkan hoaks. Menurut Septria, penting saat ini masyarakat dapat mengenali sebuah berita itu benar baru membaginya ke orang lain.
Dalam hal ini, Septriana menyorot generasi muda yang tidak jarang mudah terpapar dengan kabar palsu. Karenanya, bentuk kolaborasi yang dilakukan ICT Watch ini diharapkan dapat mengajak anak-anak muda membendung berita palsu atau hoaks.
"Saya berharap peserta program ini dapat menjadi leader pembawa pesan untuk membagikan konten positif di daerahnya masing-masing. Jadi, jempol yang baik itu harus membagikan atau mengetag berita-berita benar," tuturnya mengakhiri pembicaraan.
Sumber: Liputan6
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.