Asal Usul Penggunaan Unicorn yang Melekat Pada Startup
19 Februari 2019, 09:00:00 Dilihat: 185x

Jakarta, CNN Indonesia -- Istilah unicorn tengah hangat dibahas usai calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengajukan pertanyaan terkait kebijakan unicorn kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat debat kedua capres 2019.
Bagi orang awam, istilah unicorn mungkin terasa asing. Mengingat unicorn kerap identik dengan sosok kuda bertanduk satu yang kerap ada di cerita mitologi.
Istilah yang sama sejatinya juga disematkan pada perusahaan rintisan (startup) yang telah memperoleh valuasi lebih dari US$1 miliar. Penggunaan istilah unicorn pertama kali dilakukan oleh salah satu pemodal asal AS Aileen Lee pada 2013 lalu.
Dalam tulisannya di Techcrunch lima tahun lalu, Lee menggunakan istilah unicorn bagi perusahaan yang berorientasi pada konsumen. Dalam beberapa kasus sekitar 90 persen pendiri startup memiliki kesamaan, salah satunya gelar sarjana yang sama dengan pendiri lainnya.
Saat menuliskan istilah unicorn, perusahaan Lee mencatat saat itu cuma ada 39 perusahaan yang layak disebut sebagai startup unicorn club. Disamping itu, Lee mengkategorikan unicorn berdasarkan kemampuan pendiri startup mengelola perusahaan dan telah memasuki usia 30-an.
"Saya mencari kata yang mewakili kelangkaan dan kekhasan perusahaan-perusahaan ini," ucapnya.
Lee memaparkan menurut data National Venture Capital Association (NVCA) 39 persen dari unicorn terhitung langka, karena hanya 0,07 persen dari startup teknologi yang muncul saat itu.
Selanjutnya, perusahaan yang masuk dalam startup unicorn club butuh waktu setidaknya delapan tahun untuk mendapat status unicorn. Hanya saja, unicorn tersebut kemudian harus menghadapi nasib likuiditas.
Padahal hingga 2015 tercatat ada lebih dari 16 ribu startup yang didirikan sejak 2003. Selain itu, Mattermark menunjukkan ada 12.291 startup mendapat pendanaan selama dua tahun terakhir sebelum 2015. Data CVR mencatat 15 ribu startup baru muncul setiap tahunnya.
Aliran suntikan dana untuk startup mengalami puncaknya pada 2013. Laporan Pricewaterhouse Coopers National Venture Capital Association (PwC/ NVCA) MoneyTree mencatat pada kuartal ketiga 2013 pemodal venturan sudah menggelontorkan US$3,6 miliar pada 468 startup teknologi. Jumlah ini meningkat 73 persen dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya.
hingga Januari 2019 melaporkan di seluruh dunia saat ini ada lebihd ari 300 startup. Sementara di Indonesia hingga saat ini baru ada empat unicorn yakni Bukalapak, Gojek, Traveloka, dan Tokopedia.
Sumber: CnnIndonesia
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.