Ilmuwan Bakal Implan Chip GPS ke Dalam Tubuh Manusia
13 Maret 2019, 09:00:00 Dilihat: 498x

Ilmuwan laboratorium ilmu komputer dan kecerdasan buatan MIT (Massachussets Institute of Technology), dilaporkan tengah mengembangkan teknologi GPSyang akan `ditanam` ke dalam tubuh manusia. Pengembangan teknologi ini didasari alasan untuk membantu dunia kesehatan.
Dilansir CNET pada Senin (11/3/2019), pengembangan GPS yang dikepalai oleh profesor Dina Katabi ini sudah nyaris rampung. Adapun chip GPS tersebut diberi nama "ReMix". Ia akan hadir dalam bentuk chip wireless mini yang akan di-implan ke dalam tubuh manusia. Nantinya, dengan ReMix, dokter akan bisa mengecek GPS tersebut di sebuah layar.
Ambil contoh, saat dokter ingin mencari tumor di dalam tubuh pasien, mereka akan memanfaatkan ReMix dan melihat jalurnya untuk menemukan tumor. Dalam uji coba ReMix, ilmuwan membawa tumor palsu dalam sebuah kontainer besar. Mereka meletakkan ReMix di kontainer tersebut dan membiarkanya mencari tumor palsu di dalam kontainer.
Nah, dalam pengaplikasiannya di tubuh manusia, ReMix mampu bekerja dua kali lipat lebih baik. Pasalnya, kulit manusia dianggap mampu memendarkan sinyal lebih kuat. Belum diungkap kapan ReMix akan digunakan di industri kesehatan. Ilmuwan pun mengakui kalau mereka harus menguji ReMix dalam beberapa rangkaian uji coba lanjutan. Rasa geli dan takut pastinya akan muncul di pikiran bila membayangkan mikrocip di tubuh kita. Lain cerita di Swedia, sedikitnya 3 ribu warga mengimplan mikrocip ke dalam tubuh mereka untuk dipakai beragam keperluan.
Ribuan rakyat Swedia memilih cara praktis ketimbang repot-repot membawa dompet. Dengan mikrocip di dalam tubuh, mereka tidak perlu lagi repot membawa bermacam kartu akses. "Menyenangkan mencoba hal baru dan melihat bagaimana penggunaannya untuk memudahkan hidup di masa depan," ucap Ulrika Celsing, salah satu warga Swedia yang mengimplan mikrocip. Wanita berusia 28 tahun itu menambahkan, sekarang ia tak perlu lagi membawa kartu gym dan bisa memakai mikrocip untuk keperluan booking tiket kereta.
Di Swedia, mikrocip untuk manusia pertama kali dipakai pada 2015. Sekarang, tangan seseorang yang ditanam mikrocip bisa dipindai untuk mengurus booking tiket kereta secara online yang didaftarkan lewat cip.
Celsing mengimplan mikrocip di tangan kirinya lewat perusahaan media tempat ia bekerja. Wanita itu pun tidak takut terhadap tindak hacking atau surveilans dari oknum jahat. "Saya berpikir teknologi saat ini belum cukup kuat untuk membuat orang jahat mengotak-atik cip ini," ujarnya. "Tapi saya akan berpikir lagi tentang ini di masa depan. Saya bisa mencabutnya kapan saja."
Bisa dimaklumi bila antusias publik makin bertambah untuk melakukan implan, toh zaman sekarang tren teknologi makin cepat menyebar. Hanya saja pihak ilmuwan ternyata belum sepenuhnya mendukung tren ini.
Masih di Swedia, Ben Libberton, ahli mikrobiologi di MAC IV Laboratory di kota Lund, menyebut ada bahaya nyata pada implan microchip di tubuh manusia. "Hal itu bisa menyebabkan infeksi atau reaksi ke sistem imun," ia mengingatkan. Sebagai informasi, MAC IV Laboratory adalah fasilitas radiasi sinkronton paling mutakhir di dunia. Libberton juga khawatir akan data-data yang terdapat di cip yang tertanam. "Saat ini, data yang dikumpulkan dan dibagi oleh implan-implan tersebut masih kecil, tapi pasti akan bertambah," lanjut Libberton. "Bila makin banyak data yang disimpan di satu tempat seperti cip, akan lebih banyak risiko yang dapat menimpa kita," tukasnya.
Sumber: Liputan6.Com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.