CEO Baru Indosat Buka Suara Soal Jaringan 5G di Indonesia
05 Agustus 2019, 09:00:00 Dilihat: 232x
CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama mengungkapkan sejumlah pertimbangan sebelum pihaknya menggelar layanan 5G di Indonesia. Pertimbangan pertama menurutnya terkait kesiapan ekosistem dan kedua soal model bisnis yang berkelanjutan.
Menyoal ekosistem, menurutnya Indonesia memang belum siap karena frekuensi untuk jaringan ini belum digelar pemerintah.
"Ekosistem belum siap [...] Frekuensi belum tersedia, hal ini yang perlu didiskusikan [...] lelang frekuensi (5G) sendiri baru akan dilakukan pada 2021," tuturnya disela diskusi media di Gedung Indosat, Jakarta Pusat, Jumat (2/8).
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) masih melakukan percobaan pada frekuensi yang akan dipakai untuk menggelar teknologi ini.
Selain masalah frekuensi, Turina Farouq Group Head Corporate Communications, Indosat Ooredoo, menjelaskan kesiapan ekosistem terkait keterbatasan perangkat yangs udah mendukung jaringan 5G.
"Handphone-nya baru Oppo yang sudah bisa 5G," tuturnya saat ditemui usai acara.
Beberapa waktu lalu, Samsung mengumumkan telah meluncurkan Galaxy S10 5G di Korea Selatan. Sejumlah vendor lantas menyusul meluncurkan perangkat 5G yakni Huawei, LG, dan Xiaomi. Hanya saja, perangkat-perangkat tersebut hingga kini masih belum mendarat di Indonesia.
Neema juga menyinggung kesiapan model bisnis 5G di Indonesia.
"5G harus punya skenario bisnis yang sustainable (berkelanjutan). Kalau di Qatar, kita akan ada World Cup pada 2022. Jadi kami mesti bawa sesuatu yang baru bagi dunia," tuturnya.
Neema mengatakan ia berpengalaman membangun jaringan 5G komersial pertama di Qatar. Untuk itu ia mengatakan pengalaman tersebut kedepannya bisa ia implementasikan di Indonesia.
"Pengalaman ini sangat membantu saya, karena 5G adalah masa depan," katanya.
Alih-alih fokus pada jaringan 5G, Neema mengatakan perannya saat ini untuk meperkuat jaringan 4G. Terlebih ia baru melakoni peran sebagai CEO Indosat efektif mulai 1 Agustus 2019.
"Sebelum (menggelar) 5G, Anda butuh 4G dan meningkatkan pengalaman data (internet)," jelasnya.
Untuk itu, Neema menyebut dirinya akan berkonsentrasi pada peningkatan jaringan agar pelanggan Indosat mendapat pengalaman berinternet yang lebih baik.
"Saat ini fokus pada pertumbuhan 4G [...] akselerasi (kecepatan) 4G, ekspansi 4G, dan pengalaman data (agar lebih baik)," tuturnya.
Ahmad Al-Neema diangkat menjadi CEO Indosat Ooredoo mulai 1 Agustus 2019. Neema menggantikan Chris Kanter yang sebelumnya menduduki posisi tersebut. Saat ini Chris menjadi komisaris Indosat.
Sumber: CnnIndonesia