Kritik Kinerja Nadiem Makarim, Jusuf Kalla: Tidak Mengerti Pendidikan
08 September 2024, 17:52:37 Dilihat: 200x

Jakarta – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) secara terbuka mengkritik Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim. JK menilai kinerja Nadiem tidak sebanding dengan menteri-menteri pendidikan sebelumnya yang memiliki latar belakang kuat di bidang pendidikan.

JK menyebutkan, sejumlah tokoh besar yang pernah menjabat Menteri Pendidikan, seperti Ki Hajar Dewantara, Muhadjir Effendy, Anies Baswedan hingga Prof. Muhammad Nuh memiliki pengalaman dan kompetensi di bidang pendidikan. Namun, ia menilai Nadiem, yang sebelumnya merupakan CEO Gojek, tidak memiliki latar belakang pendidikan yang memadai.

“Muhajir rektor UMM, Prof. Nuh Rektor ITS dan ada Anies rektor Paramadina. Sementara Mas Nadiem tidak punya pengalaman di bidang pendidikan. Bahkan jarang ke kantor dan tidak pernah datang ke daerah,” seru JK dalam diskusi bertajuk ‘Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan’ di Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Sabtu (7/9/2024).

JK menyarankan agar pemerintahan selanjutnya lebih berhati-hati dalam memilih menteri pendidikan. Menurutnya, kalau kementerian dipimpin seseorang yang tidak mengerti pendidikan, meskipun anggarannya besar, hasilnya tetap akan mengecewakan.

Tak hanya itu, JK juga mengkritik kebijakan kurikulum merdeka yang diterapkan Nadiem. Dengan tegas, ia menyatakan tidak semua sekolah siap menerapkan konsep ini. Menurutnya, Indonesia seharusnya belajar dari negara-negara seperti India, China, Korea, dan Jepang yang memiliki sistem pendidikan yang terbukti sukses.

“Kenapa India? Banyak CEO besar di perusahaan dunia berasal dari India. Di sana pendidikannya hebat. Kita harus belajar dari mereka,” tambah JK.

JK menyarankan agar kurikulum pendidikan Indonesia tetap mempertahankan ujian nasional.

“Kalau tidak ada ujian, kapan belajarnya? Semua bicara merdeka, padahal tidak merdeka saja sudah tidak belajar,” sindirnya.

Sebagai penutup, JK menyatakan, sedikit stres karena ujian adalah wajar. Dikatakannya, lebih baik stres di sekolah daripada kesulitan mencari pekerjaan setelah lulus.

Menanggapi kritikan terhadap Mendikbudristek, Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda mengatakan, kritik JK disampaikan dalam forum diskusi yang digelar Komisi X DPR bersama Kemendikbudristek. Huda mengaku turut hadir dalam forum tersebut.

“Jadi memang forum itu untuk membahas soal kebijakan anggaran pendidikan mandatory spending 20 persen yang mau diutak-atik Ibu Sri Mulyani. Komisi X DPR belum bisa menjatuhkan penilaian karena ini di dunia pendidikan. Berbagai langkah Menteri Nadiem belum bisa dievaluasi karena masih butuh waktu,” jelasnya.

Terakhir, Huda mengaku tak pernah mendapat laporan kinerja Nadiem seperti yang disampaikan JK. Ia siap berkomunikasi langsung dengan Nadiem mengenai hal itu.

Sumber : https://seru.co.id/

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.