Presiden baru Sri Lanka, Anura Kumara Dissanayake, membubarkan parlemen sehari setelah dirinya dilantik sebagai presiden pada Senin (23/9).

Pembubaran itu dilakukan agar pemilihan parlemen segera digelar dalam waktu dekat.
Dilansir dari Reuters, Dissanayake menginformasikan pembubaran parlemen melalui surat pemberitahuan resmi pemerintah yang dirilis pada Selasa (24/9), yang di dalamnya menyebutkan bahwa pemilihan parlemen baru akan digelar pada 14 November mendatang.
Langkah Dissanayake ini dilakukan beberapa hari setelah ia memenangkan pemilihan umum (pemilu) pada Sabtu (21/9).
Warga Sri Lanka memilih dia sebagai presiden, memberikan politisi yang condong ke Marxis itu peran kunci dalam memutuskan masa depan reformasi negara tersebut.
Kendati menang pemilu, koalisi Dissanayake, Partai Rakyat Nasional, hanya memiliki tiga dari 225 kursi di parlemen. Hal ini pun mendorongnya untuk membubarkan parlemen guna mengisi badan legislatif tersebut dengan koalisinya.
Pemilihan presiden Sri Lanka pada Sabtu sendiri merupakan pemilu pertama negara itu sejak ekonominya anjlok pada 2022. Sri Lanka mengalami kekurangan devisa parah sampai-sampai tak mampu membayar impor kebutuhan pokok seperti bahan bakar, obat-obatan, dan gas memasak.
Warga kala itu berunjuk rasa hingga akhirnya Presiden saat itu, Gotabaya Rajapaksa, kabur dan mengundurkan diri.
Dissanayake pun berjanji bakal membawa perubahan bagi perekonomian negara dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
(blq/bac)

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20240926074333-113-1148475/presiden-baru-sri-lanka-bubarkan-parlemen-usai-menang-pemilu.